Selama hidup didunia baru kali ini gua merasakan yang namanya
berharap lebih. Entah dari mana lagi perasaan begitu muncul ke gua. Yang gua
tahu, perasaan suka sama orang lain ini udah begitu lama gua rasain. Tapi kenapa
anehnya sekarang yang bikin gua terbujuk untuk merasakan apa yang teman – teman
gua rasakan. Mungkin bisa dibilang wajar untuk remaja seumuran gua yang masih
labil. Tapi setahu gua selama gua masih punya perasaan suka gua masih bisa
menahan diri.
Gua sampai sekarang masih bisa membedakan rasa suka dari dalam hati
(dibaca cinta) sama perasaan nafsu. Gua bisa membedakan itu, tapi ada rasa
takut dari diri sendiri kalau ini adalah Cuma nafsu belaka. Gua nggak mau
ketika gua pacaran terus gua Cuma punya rasa nafsu aja. Orang – orang yang
pacaran pasti bilang itu bukan nafsu. Tapi menurut gua itu adalah nafsu
terbesar dari seumuran bocah ingusan yang baru menginjak remaja.
Gua bisa merasakan apa yang orang lain rasakan dalam pacaran. Entah
darimana gua bisa rasain. Dan gua mengabaikan ini begitu saja. Sampai akhirnya
gua bisa kepikiran dan terbujuk (karena mungkin terlambat jadi bocah akil
baligh). Gua emang tahu orang yang “katanya suka” sama gua. Terkadang gua kasih
respons yang berbeda untuk orang-orang tersebut sehingga banyak orang yang
salah tanggapan tentang perasaan gua ini. Padahal, kalau orang itu suka sama
gua dan gua suka sama dia (sama-sama suka), gua kasih respons yang lebih. Tapi entah
oorang masih saja salah tanggapan, kalau gua orang yang gak punya respons
perasaan ke orang lain. Dan pada akhirnya entah orang itu masih suka sama gua
atau nggak.
Gua suka cari-cari topik untuk mendekatkan diri sama orang yang gua
suka, tapi karena gua orang yang gampang minder kalau diolokin akhirnya usaha
kayak gitu gagal. Ternyata sifat pemalu dan minder gua belum juga hilang dari
kecil -_-
Sekarang yang hanya bisa gua lakukan Cuma berharap dan berharap. Gak
seperti teman-teman gua yang berani pinbdah dari satu hati ke hati yang lain,
yang dari situ membuat gua terbujuk untuk mencoba melakukan “itu”. Gua coba
alihkan perasaan gua ke kegiatan lain yang membuat gua lupa akan pikiran labil
ini. Bagaimana pun caranya, gua punya tujuan dan hasil yang jelas dari “kelabilan”
ini.
Mungkin gua emang bodoh untuk hal seperti ini, bagaimanapun suka itu sifat alamiah semua orang lain. Gua bisa ngotot kalau ada orang yang melarang gua punya perasaan suka ke orang lain, karena ini fitrah Allah gak mungkin gua membunuh perasaan sendiri walaupun itu nafsu, yang utama setidaknya gua masih bisa mengendalikan siapapun yang akan menjadi milik gua, dan sekali lagi untuk orang yang (akan) gua cintai, dia akan gua lindungi sekuat tenaga gua. =D
Dan terima kasih untuk orang-orang yang telah mengakui gua ada, walaupun gua hanya apa adanya.
Dan terima kasih untuk orang-orang yang telah mengakui gua ada, walaupun gua hanya apa adanya.