Monday 24 February 2014

Bahagianya Membahagiakan Orang Lain



“Belajarlah untuk menertawakan diri sendiri”.
Banyak orang yang sudah menanamkan prinsip itu untuk menjadikannya semakin maju dalam apapun. Tapi ada satu hal lagi yang membuat saya ingin melakukannya dengan baik, yaitu bisa menghibur orang dan membuat orang tertawa serta bahagia karena saya. Hal ini memang sulit, tapi itu adalah salah satu kesungguhan dalam hidup saya. Melihat orang bahagia itu bisa membawa semangat bagi orang lain. Mungkin dalam agama hal ini bisa menjadi lebih daripada ibadah, karena senyum sudah bisa dijadikan ibadah, apalagi bisa membuat orang lain bahagia karena kita. Mungkin ibadah kita bisa menjadi berlipat-lipat ganda. Amin J
Tapi pada hakikatnya sebenarnya saya bukanlah apa-apa dalam membuat orang lain tertawa karena saya, bahkan saya mungkin menjadi orang yang memiliki selera humor yang rendah. Tapi, segala usaha yang telah kita lakukan karena niat dalam hati karena semata-mata mencari ridha Allah tidaklah sia-sia. Semakin keras berusaha, semakin baik hasil yang bisa dinikmati.
Mungkin pada saat itulah kali pertamanya saya berusaha dalam menggapai salah satu itikad saya ini. Tapi apa boleh buat? Untuk menjadi yang terbaik tidaklah yang semudah dibayangkan. Kita bisa belajar dari pengalaman.
Celaan, kritikan, ejekan, cacian yang akan kita terima dari orang lain akan selalu memacu kita dalam apapun. “Jangan pernah takut untuk jatuh jika ingin menempati tempat yang paling tinggi, jangan pernah takut mati jika ingin melewati bara api yang panas, jangan pernah takut basah jika ingin melewati hujan yang turun deras”. Tak perlu ragu untuk berkarya, walaupun karya yang kita hasilkan tak seunik yang orang lain miliki. Jangan pernah mencaci karya orang lain, karena lebih baik kita berkarya daripada kita menjatuhkan orang yang lebih bisa berkarya dari kita.
Kita mungkin perlu merasakan bahagianya membahagiakan orang lain. Melihat setiap barisan gigi mereka karena guyonan yang kita lontarkan kepada mereka. Hidup akan terasa lebih indah jika dipenuhi tawa dan bahagia :D










Monday 17 February 2014

The difference





Pengikut, penghibur, pengikut setia, pemuji, motivator, penyemangat. Pengkhianat, perusak, penjatuh, penghancur, pendobrak, penghasut. Dibalik kebahagiaan pasti ada kesedihan. Dibalik jerih payah pasti ada hasil yang memuaskan. Dibalik teman yang membantu pasti ada teman yang menjatuhkan. Semua manusia di dunia pasti meminta keberhasilan, kemenangan, kesuksesan. Memang hal tersulit adalah bagaimana menghadapi karakter atau sifat orang yang berbeda-beda. Tapi itu semua kembali pada kita bagaimana kita menanggapi oang-orang tersebut. Ketegasan pun pasti akan ditanyakan pada diri kita sendiri. Itulah manusia sebagai pemimpin didunia ini.
Bumi itu bulat. Di dalam bulatnya bumi, ada beragam hal yang visual dan ada beragam yang abstrak. Ada banyak hal yang positif dan ada banyak hal yang negatif. Dalam bulatnya bumi ada banyak yang berlawanan. Semua bisa dikendalikan dengan otak manusia yang kecilnya berlipat-lipat dibandingkan dengan luasnya bumi. Tapi hal itu justru yang bisa merubah dunia, ataupun bisa memporak porandakan dunia. Itu bisa dilalakukan dengan satu otak dalam kepala. Apalagi jika ada lebih dari dua kepala, justru bisa menjadikan bumi yang semakin beragam isinya.
Untuk menerima dua ide justru lebih sulit daripada menerima satu ide. Apalagi jika kitalah yang justru berada di posisi paling tinggi. Untuk menerima berbagai ide yang sangat beragam dan bisa bertentangan satu sama lain itu sangat luar biasa sulit jika kita tak bisa menanggapi dari berbagai ide dan menentukan yang terbaik.
Menjadi seorang penilai itu terlihat mudah. Tapi justru menjadi seorang penilai yang “benar” justru itu lebih sulit. Apabila sedikit salah langkah akan menghancurkan lebih dari seribu langkah yang akan dilewati.
Bumi memang bulat, tapi bagaimana manusia membuat akalnya sama bulat dengan bumi. Bagaimana manusia bisa berpikir lebih baik dan benar untuk menentukan bagaimana dunia bisa lebih baik. Sulit takkan ada mudah, buruk takkan ada tanpa baik, letih takkan ada tanpa semangat. Semua ragam ada pada dunia ini, hanya bagaimana manusia menjadikan keragaman menjadi sesuatu hal yang indah.