Thursday 1 October 2015

23:35

Daun-daun kering nan berserakan sebuah suasana lama tapi sangat menghipnotis mata. Seakan membawa iringan zaman yang berganti. Angin yang meniupkan dan menggugurkan daun-daun hijau membawa rasa yang silih berganti. Terbang tinggi tanpa arah entah kemana.

Aku rindu akan duniaku. Dunia yang lama kutinggalkan entah sejak kapan. Semenjak aku lupa. Lupa akan rasa suka, lupa akan rasa malu, lupa akan rasa takut. Bukan zaman yang membuat semua ini berubah, bukan lingkungan yang merubahnya, bukan siapapun. Tapi dinamika karakter yang dibiarkan bebas.

Malam yang sekarang bukan malam yang dulu. Bukan gelap gempita yang tak lagi gelap. Sudah terang, sudah ramai. Ya, aku rindu pada diriku yang dulu. Aku bosan akan lelah, aku bosan akan perih, aku bosan mengeluh. Aku butuh sendiri, aku ingin menyendiri dan mengistirahatkan diri. Aku hanya ingin kembali jika aku telah tau siapa aku.

Tuesday 7 July 2015

Permohonan dari Si Pendosa

Ya Allah, atas namamu aku memohon dan atas namamu aku bertaubat
Hamba mohon ampun jika sekiranya hamba memohon kepada-Mu dengan dosa dibalik hidupku ini.
Karena tak ada lagi tempat berlindungku selain kepada-Mu, dengan nama-Mu dengan, dengan agama-Mu.
Jika hamba begitu buruk dimata-Mu, maka tunjukkan aku jalan lurus-Mu, jalan ketaqwaan kepada-Mu walaupun mesti ada banyak orang yang telah melihatku begitu buruk.
Tinggikan imanku kepada-Mu selayaknya kau tinggikan langit-Mu dari bumi-Mu.
Ampuni segala dosaku sebanyak kau turunkan hujan dari langit ke bumi.
Jauhkan hamba dari segala macam maksiat seperti kau bentangkan alam semesta ini hingga tiada ujungnya.

Ya Allah, perkuatlah hamba dalam mengemban amanah sebagai anak bagi orang tua hamba.
Jadikanlah hamba amal jariyah yang tiada putusnya bagi kedua orang tua hamba
Mudahkanlah hamba dalam upaya mempersembahkan mahkota bagi kedua orang tua hamba disurga.

Ya Allah, jadikanlah hamba insan yang bermanfaat bagi insan yang lainnya.
Janganlah kau biarkan hamba lagi-lagi terjerumus dalam kebodohan hamba sendiri.
Berilah hamba kekuatan untuk mengendalikan hawa nafsu.
Jadikanlah hamba insan yang amanah untuk segala urusan.

Ya Allah, jika segala do'aku ini bisa dikabulkan oleh-Mu, bisakan hamba menginjakkan kaki di surga-Mu?
Namun, jika hamba tidak bisa menjadi orang yang sholeh, hamba tak kuasa menahan api neraka-Mu.
Maka berikanlah hamba hidayah-Mu, ridha-Mu, dan maghfirah-Mu agar hamba bisa menjadi orang yang sholeh.

Ya Allah, haruskah aku hilang dari pandangan orang untuk menghilangkan segala dosa yang kubuat kepada mereka dalam kepala mereka?
Hamba ingin melanjutkan perjalanan untuk mengenali jiwa ini.
Jiwa yang telah ku anggap sebagai pendosa.
Yang telah melewati segala kebodohannya sendiri.

Ya Allah, hamba sudah tahu mana yang benar dan mana yang salah.
Izinkan hamba kembali tuk menjalankan apapun dengan hati nurani yang kau anugrahkan.
Kehendakilah ridha-Mu jalan lurus-Mu kepada hamba.
Agar hamba dapat meniti shiraathal mustaqim yang sebenarnya.

Ya Allah, berikanlah kemurahan hati untuk orang-orang yang telah hamba sakiti.
Atas nama-Mu aku bersumpah tiada maksud untuk mencelakai mereka, karena hanya Kau satu-satunya Yang Maha Tahu.
Biarkanlah hamba menghilang dari memori kepala mereka bahwa hamba takkan pernah hadir dalam hidup mereka.
Berikanlah mereka selalu kebahagiaan yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya.
Sembuhkanlah segala rasa sakit yang mereka rasakan dari perbuatan hamba pada mereka.

Ya Allah, kabulkanlah segala do'a hamba ini pada sepuluh malam terakhir ramadhan ini.
Janganlah Kau jadikan hamba sebagai salah satu dari sekian orang-orang yang merugi.
Kabulkan segala do'aku Ya Allah

Yaa muqallibal quluub tsabbit qalbi 'alaad diinika, yaa muqallibal qulub tsabbit qalbi 'alaath thaa'atika
Rabbanaa aatinaa fiid dunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qiinaa 'adzaabannaar 

Aaamiiinn...


Thursday 4 June 2015

Muhasabah qalbu

       Seakan akan gua seperti ditegur untuk menjadi orang yang baik. Karena selama ini banyak hal yang tidak gua sukai bermunculan satu persatu, hingga akhirnya jelas didepan mata gua semua yang udah gua lewati dengan penyesalan. Ya mungkin gua harus lebih bersabar atau gua harus lebih sering berusaha karena selama ini usaha yang gua kejar belum sampai. Ikhtiar dan do'a gua belum begitu keras sehingga Yang Maha Kuasa masih tetap membuat jalan seperti ini. Semua kesalahan yang gua perbuat seakan akan mesti dibalas berlipat ganda. Dan hal yang gua inginkan belum sempat tercapai. Sejujurnya gua kebingungan diposisi ini. Gua harus apa? Kalaupun gua harus bertahan, gua tetep berdiri. Tapi gua lebih senang menyerahkan hasilnya ke Yang Maha Adil. Banyak yang menerima, banyak yang menolak. Bahkan orang terdekat belum bisa menerima kekurangan & kegagalan. Apapun kendalanya.
     Apa gua masih salah? Gua masih banyak berjuang? Insya Allah siap. Tapi, gua merasa gua belum dapat kebahagiaan. Minimal mengerti keaadaan & kendala gua. Mungkin gua mengerti kendala orang terdekat gua, tapi gua masih merasa belum ada yang mengerti gua kecuali Yang Maha Agung. Gua harus memperbaiki niat gua. Kalaupun gua mesti bercerita ke sesama manusia gua belum bisa. Gua masih belum bisa jujur apa yang gua rasa. Meski sakit, gua cuma bisa menikmati rasa sakit. Karena ketika gua bilang sesuatu tentang ketidaksukaan gua, gua takut dia yang marah. Walaupun gua pernah mencobanya.Tapi mau bagaimanapun semua ini sudah terlanjur. Gua cuma bisa menerima kekurangan tapi tak ada yang bisa menerima kekurangan gua kecuali keluarga gua sendiri. Disaat sekarang ini nggak mungkin gua berkata perasaan gua ke keluarga gua. Mereka nggak ada sangkut pautnya.
    Gua berpikir ketika orang itu ingin mencintai gua dengan sesungguhnya, gua harus benar-benar berusaha sekeras mungkin. Gua hanya berusaha memenuhi keinginannya, mengerti keadaannya, dan menemaninya walaupun gua masih banyak salah. Dan jika bicara tentang hati gua memilih untuk mengarahkan hati gua. Hanya selanjutnya sejauh mana gua kuat menghadapi semua ini silih berganti? Dan gua berharap orang terdekat gua selalu mengerti walaupun gua enggan bercerita :)

Thursday 30 April 2015

Belajar dari Sebuah Lagu

Last Child - Percayalah

Ujian hidup yang selalu menerpamuYang berjuang untuk hidup yang hanya sementaraRasa perihnya hujan di hatimuYang diberikan oleh rasa yang hanya sementara
Kita hidup di dunia yang penuh tanda tanyaYang tak mungkin kau ubah dan terpaksa mengikutinyaKita berada di antara benar atau salahYang tak mungkin dapat kau ukur dengan rasa
Berdoalah, sampaikan pada Tuhan semua keluh kesahmuDia 'kan menjawabnyaPercayalah, dia kan menunjukkan kasihnya padamuMelalui jalannya, percayalah
Wahai kamu yang tak seperti merekaYang terlihat cerah menjalani hidupnyaPandangan hidup yang selalu lihat ke atas sajaJadi pemicu keinginan yang tiada habisnya
Bersujudlah, akui pada Tuhan semua kelemahanmuDia 'kan menguatkannyaMemohonlah, Dia kan memberikan yang terbaik untukmuMelalui caranya, percayalah
Berdoalah, sampaikan pada Tuhan semua keluh kesahmuDia 'kan menjawabnyaPercayalah, dia kan menunjukkan kasihnya padamuMelalui jalannya, percayalah
Bersujudlah, akui pada Tuhan semua kelemahanmuDia 'kan menguatkannyaMemohonlah, Dia kan memberikan yang terbaik untukmuMelalui caranya, percayalah