Thursday 4 June 2015

Muhasabah qalbu

       Seakan akan gua seperti ditegur untuk menjadi orang yang baik. Karena selama ini banyak hal yang tidak gua sukai bermunculan satu persatu, hingga akhirnya jelas didepan mata gua semua yang udah gua lewati dengan penyesalan. Ya mungkin gua harus lebih bersabar atau gua harus lebih sering berusaha karena selama ini usaha yang gua kejar belum sampai. Ikhtiar dan do'a gua belum begitu keras sehingga Yang Maha Kuasa masih tetap membuat jalan seperti ini. Semua kesalahan yang gua perbuat seakan akan mesti dibalas berlipat ganda. Dan hal yang gua inginkan belum sempat tercapai. Sejujurnya gua kebingungan diposisi ini. Gua harus apa? Kalaupun gua harus bertahan, gua tetep berdiri. Tapi gua lebih senang menyerahkan hasilnya ke Yang Maha Adil. Banyak yang menerima, banyak yang menolak. Bahkan orang terdekat belum bisa menerima kekurangan & kegagalan. Apapun kendalanya.
     Apa gua masih salah? Gua masih banyak berjuang? Insya Allah siap. Tapi, gua merasa gua belum dapat kebahagiaan. Minimal mengerti keaadaan & kendala gua. Mungkin gua mengerti kendala orang terdekat gua, tapi gua masih merasa belum ada yang mengerti gua kecuali Yang Maha Agung. Gua harus memperbaiki niat gua. Kalaupun gua mesti bercerita ke sesama manusia gua belum bisa. Gua masih belum bisa jujur apa yang gua rasa. Meski sakit, gua cuma bisa menikmati rasa sakit. Karena ketika gua bilang sesuatu tentang ketidaksukaan gua, gua takut dia yang marah. Walaupun gua pernah mencobanya.Tapi mau bagaimanapun semua ini sudah terlanjur. Gua cuma bisa menerima kekurangan tapi tak ada yang bisa menerima kekurangan gua kecuali keluarga gua sendiri. Disaat sekarang ini nggak mungkin gua berkata perasaan gua ke keluarga gua. Mereka nggak ada sangkut pautnya.
    Gua berpikir ketika orang itu ingin mencintai gua dengan sesungguhnya, gua harus benar-benar berusaha sekeras mungkin. Gua hanya berusaha memenuhi keinginannya, mengerti keadaannya, dan menemaninya walaupun gua masih banyak salah. Dan jika bicara tentang hati gua memilih untuk mengarahkan hati gua. Hanya selanjutnya sejauh mana gua kuat menghadapi semua ini silih berganti? Dan gua berharap orang terdekat gua selalu mengerti walaupun gua enggan bercerita :)